10 Beasiswa S1-S3 Luar Negeri Tanpa TOEFL dan IELTS
Beasiswa BeasiswaSebagian besar penyelenggara beasiswa kuliah di luar negeri mensyaratkan kebolehan bahasa Inggris kepada pelamarnya sebagai ketentuan dasar administrasi. Kemampuan bahasa Inggris itu kebanyakan dibuktikan bersama dengan skor minimum Test of English as a Foreign Language (TOEFL) atau International English Language Testing System (IELTS) tertentu.
Namun, terdapat beasiswa jenjang sarjana (S1), magister (S2), hingga doktor (S3) yang tidak mewajibkan pelamarnya melampirkan sertifikat TOEFL atau IELTS. Hal itu dapat berlangsung sebab kegiatan kuliah berikut slot server jepang gunakan bahasa pengantar tak hanya bahasa Inggris.
Daftar Beasiswa Luar Negeri Tanpa TOEFL dan IELTS
Dirangkum dari beragam sumber, berikut lebih dari satu beasiswa luar negeri tanpa TOEFL dan IELTS:
1. Global Korea Scholarship (GKS)
Global Korea Scholarship atau pernah dikenal sebagai Korea Global Scholarship Program (KGSP) adalah beasiswa yang dikelola lembaga eksekutif di bawah kementerian pendidikan Korea Selatan, National Institute for International Education (Niied). Beasiswa untuk jenjang Associate Degree (D2), S1, S2, dan S3 itu menanggung cost belajar bahasa Korea sepanjang satu tahun sebelum perkuliahan bagi penerimanya.
2. Beasiswa Pemerintah Cina
Dewan Beasiswa Cina (CSC) di bawah Kementerian Pendidikan Cina bertanggung jawab atas penerimaan, pendaftaran, dan administrasi penerimaan Beasiswa Pemerintah Cina. Para pelamar pada program yang diajarkan di dalam bahasa Mandarin tidak diminta melampirkan sertifikat TOEFL atau IELTS, tetapi mensyaratkan Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) tingkat tiga hingga empat.
3. Beasiswa Pemerintah Turkiye
Pemerintah Turkiye menyelenggarakan program beasiswa bagi mahasiswa internasional tanpa skor IELTS dan TOEFL sepanjang pendaftaran. Beasiswa yang didanai penuh itu termasuk tunjangan bulanan, akomodasi, asuransi kesehatan, kursus bahasa Turki sepanjang satu tahun, cost kuliah, dan satu tiket pesawat.
4. Beasiswa Pemerintah Rumania
Pemerintah Rumania melalui Kementerian Luar Negeri beri tambahan sejumlah beasiswa kepada warga negara non-Uni Eropa. Untuk mempromosikan bahasa dan budaya Rumania, pemerintah setempat mengambil keputusan penggunaan bahasa Rumania untuk belajar S1 dan S2. Bagi kandidat yang tidak dapat berbahasa Rumania, dapat diberikan satu tahun persiapan sebelum belajar di universitas.
5. Beasiswa Pemerintah Swiss
Pemerintah Swiss mengakses peluang bagi mahasiswa berprestasi internasional yang mengidamkan menempuh pendidikan tinggi tanpa syarat skor IELTS. Beasiswa yang tidak mensyaratkan sertifikat kebolehan berbahasa Inggris itu diberikan kepada mahasiswa lebih dari satu program di University of Geneva, University of Lausanne, University of Basel, University of Bern, dan University of Fribourg.
6. Konrad-Adenauer Stiftung Scholarships (KAS)
KAS merupakan program beasiswa penuh bagi mahasiswa internasional yang menempuh program S2 dan S3 di Jerman. Durasi beasiswa diberikan sekurang-kurangnya tiga semester bersama dengan 330 penerima. Pelamar tidak mesti mengikuti ujian IELTS untuk mendaftar program beasiswa yang beri tambahan tunjangan bulanan, tunjangan keluarga, penelitian, cost perjalanan, hingga asuransi kebugaran itu.
7. SBW Berlin Scholarships
SBW Berlin Scholarship dimaksudkan untuk mahasiswa S1 dan S2 bersama dengan latar belakang ekonomi lemah. Program beasiswa penuh itu tidak berharap beberapa syarat IELTS, tetapi penerima diharapkan berkomitmen di dalam pengembangan proyek sosial di Jerman dan miliki prestasi akademik yang baik.
8. Heinrich Boll Foundation Scholarships
Organisasi Heinrich Boll Foundation beri tambahan beasiswa belajar S3 kepada kandidat yang berminat kuliah di Jerman. Pelamar beasiswa berikut tidak dimintai sertifikat TOEFL atau IELTS, tetapi mesti memenuhi sekurang-kurangnya ketentuan tes bahasa Jerman Deutsche Sprachprüfung für den Hochschulzugang (DSH) 2 atau level B2.
9. Kurt Hansen Science Scholarships
Kurt Hansen Science Scholarships merupakan beasiswa yang diprakarsai Bayer Foundation untuk menunjang calon guru, guru, dan juga mahasiswa di bidang matematika, pengetahuan komputer, pengetahuan pengetahuan alam, dan teknologi (STEM) du Jerman. Nilai beasiswa yang diberikan raih 10.000 euro atau kurang lebih Rp174 juta (kurs Rp 17.458).
10. Hokkaido University President’s Fellowship
Beasiswa Hokkaido University diperuntukkan bagi calon mahasiswa internasional yang mendaftar di program S2 atau S3. Pelamar tidak dimintai sertifikat TOEFL atau IELTS, tetapi mesti berstatus sebagai mahasiswa atau alumni kampus yang sudah diberi tanda tangan Perjanjian Pertukaran Antar-Universitas dan Nota Kesepahaman tentang Pertukaran Mahasiswa.
Untuk kampus di Indonesia, Hokkaido University sudah bekerja mirip bersama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Palangka Raya (UPR). Dengan demikian, cuma alumni empat perguruan tinggi berikut yang diberi peluang untuk mendaftar.